1. Hitung-Hitung Budget Jujur
kita tidak terlalu suka memikirkan soal budget, kan? "Susah" atau
"tidak pernah berhasil", itulah alasan yang kita lontarkan. Suka atau
tidak, budget alias anggaran adalah alat penting untuk mengontrol
keuangan. Anda bisa melihat seberapa banyak uang yang Anda punya, kemana
"perginya", dan seberapa besar yang tersisa.
Saran:
Menurut financial planner dan direktur Women's Financial Network, Susan
Jackson, agar kata budget terasa lebih positif ganti saja dengan money
planning, spending plan atau cash control. Seperti yang ia tulis dalam
bukunya Why Saving Is Like Dieting and Budgets Don't Work, kata budget
memang mirip dengan kata diet. Nah, cobalah lebih realistis. Jangan
lakukan perubahan total. Lakukan bertahap saja. Yang penting adalah
disiplin mematuhi anggaran. ltu sebabnya, mungkin Anda perlu selalu
membawa notes atau catatan kecil berisi daftar belanjaan dalam tas. Jika
ternyata pengeluaran Anda masih melebihi budget, jangan menghukum diri
terlalu keras. lngat, perubahan takkan terjadi hanya satu malam.
2. Dari Yang Kecil Memang
tak bisa disangkal, biaya hidup sekarang mahal. Namun, sebenarnya Anda
tetap punya kemampuan untuk menabung. Bayangkan saat ini Anda harus
menabung Rp200.000. Mungkin Anda akan beralasan tak ada dana karena
harus membayar ini-itu. Namun, ketika seorang teman lama menelepon dan
mengajak Anda bertemu di sebuah restoran, tiba-tiba saja Anda memiliki
uang Rp200.000 untuk pergi.
Saran:
"Lebih baik Anda mulai menabung dengan sedikit uang ketimbang menunggu
sampai uang terkumpul banyak tapi malah tak pernah memulainya (karena
uang tidak kumpul-kumpul)," saran Susan. Hanya 10% dari penghasilan saja
kok minimal yang harus Anda tabung. Jika masih sulit juga, coba saja
cara lama yaitu menggunakan celengan (tapi jangan celengan bergembok dan
berkunci, ya). Anda bisa menyelipkan Rp100.000 setiap gajian ke dalam
celengan atau memasukkan koin Rp500 setiap hari hasil kembalian bus atau
belanja di supermarket. Jangan lupa untuk selalu menaikkan uang
tabungan, jika gaji Anda naik atau cicilan KTA lunas.
3. Lupakan Kartu Kredit Membayar
tagihan lebih dari pembayaran minimum sebaiknya menjadi langkah awal
untuk meninggalkan ketergantungan Anda pada kartu kredit. Anda pasti
tahu pembayaran minimum tak akan menghapus utang di kartu kredit Anda
yang terus berbunga di atas bunga. Nah, di sinilah Anda akan menyadari
perlunya Anda membuat budget. Anda bisa melihat besar dana yang tersisa
dan mungkin bisa menggunakannya untuk membayar utang. lni bisa
mempercepat pelunasan utang tersebut.
Saran:
Alternatif lain adalah memanfaatkan program transfer balance dari kartu
kredit lain yang menawarkan bunga 0% untuk jangka waktu 6 bulan,
misalnya. Namun, menurut Brouwer dari Outlook Financial Solutions, kunci
utama terbebas dari utang adalah mengubah kebiasaan penggunaan kartu
kredit. Anda bisa mulai dengan meninggalkan kartu kredit di rumah atau
tak menunda pembayaran tagihan. Mau sedikit ekstrim? Mintalah
pengurangan limit kartu kredit, misalnya hanya dua kali lipat dari gaji
Anda. Dengan cara ini, Anda akan menggunakan kartu kredit hanya untuk
kebutuhan mendesak saja dan bukan untuk kebutuhan konsumtif.
4. Belajar Investasi Nah,
setelah urusan utang beres, kini Anda akan punya uang lebih untuk
memulai investasi. Sebenarnya sih,dengan hanya Rp 100.000, Anda sudah
bisa berinvestasi. Mungkin yang menjadi pertanyaan berikutnya jenis
investasi apa yang cocok untuk Anda?
Saran:
Anda bisa menilai diri Anda lewat kuis yang termuat di buku-buku
investasi atau meminta bantuan jasa financial planner, tipe investor
yang manakah Anda? Konservatif, moderat atau agresif? Memang Anda akan
dikenakan biaya saat berkonsultasi. Namun, jika mempertimbangkan
situasinya, Anda tetap mendapat keuntungan kok, yaitu saran dari
profesional.
5. Jangan Lupa Proteksi Ok,
di tahap ini Anda pasti sudah berhasil memiliki sejumlah dana di
tabungan dan investasi. Namun, semua itu tak ada artinya jika tiba-tiba
Anda divonis menderita penyakit berat. Uang tabungan dan investasi bisa
habis untuk biaya pengobatan.
Saran:
Penyakit yang kian banyak akibat gaya hidup kurang sehat, membuat kita
mau tak mau harus memiliki asuransi kesehatan. Terutama buat Anda yang
biaya kesehatannya ditanggung sebagian atau tidak ditanggung sama sekali
oleh perusahaan. So, dengan menyisihkan uang sedikit untuk proteksi,
Anda bisa mengambil manfaatnya di kemudian hari.
Masa Depan dimulai Hari Ini
Mungkin
Anda pikir, terlalu dini untuk memikirkan soal pensiun. Survei Newpoll
pada tahun 2004 menemukan 56% pekerja terpaksa menunda rencana pensiun
karena tak mempersiapkan dana hari tua. Nah, tak ada salahnya Anda mulai
berpikir soal rencana keuangan hari depan. Mungkin saja Anda berniat
pensiun dini dan tak ingin gaya hidup berkurang. Itulah pentingnya
menyusun strategi keuangan sejak sekarang.
sumber: dari berbagai sumber
|